anget anget : Ini adalah kisah temanku play boy cap kereta api. Ceritanya temanku, sebut saja Bejo. Bejo anak desa yang baru pulang merantau dengan naik kereta api.
Sepuluh tahun yang lau kereta api ekonomi jalur utara keretanya masih banyak yang gelap kalau malam. Maklum PT KAI tidak punya modal untuk membetulkan lampu.
Lampu yang padam ini sering disalahgunakan oleh orang-orang tertentu untuk melakukan kejahatan, kriminal atau berbuat cabul pada lawan jenis. Termasuk si Bejo.
Perjalanan yang panjang membuat orang bosan dan ingin hiburan. Bejo yang masuk kedalam kereta dalam keadaan gelap karena lampu sebagian gerbong kereta mati sehingga tidak bisa melihat keadaan sekitarnya dengan jelas.
Kereta dalam keadaan sesak dan Bejo terpaksa duduk dibawah. Sama samar ia melihat bayangan seorang wanita didekatnya. Perjalanan yang panjang dan memosankan membuat pikiran cabul Bejo timbul.
Disenggolnya gadis yang ada didekatnya itu. Gadis itu diam saja. Aman pikir bejo.
Ia semakin berani, dari hanya menyenggol kemudian memegang gadis itu.
Gadis itu tidak bereaksi. Mungkin dia juga gatel dan ingin disenggol pikir bejo.
Akhirnya aksi mesum walaupun sebatas memakai tangan itupun terjadi. Bejo merasa sangat puas karena perjalanan panjangnya tidak akan membosankan dan sia-sia.
Semalaman ia memaksimalkan perbuatan cabulnya. Hari menjelang pagi. Sedikit demi sedikit semua yang ada didalam gerbong mulai terang dan terlihat dengan jelas.
Bejo benar-benar terkejut melihat gadis yang semalam ia kerjai ternyata seorang nenek-nenek. Bejo benar-benar malu dan segera saja ia pindah sebelum kejadian buruk menimpanya.
Bejo benar-benar enek karena yang semalam ia kerjai ternyata seorang nenek-nenek keriput. Dancuk. Nenek sialan. Bejo benar-benar shock. Teman-teman yang mendengar ceritanya tertawa lebar dan mengolok-olok Bejo. Oalah Jo, memang rasa gadis sama nenek-nenek sama ya, Jo? Kalau begitu kamu sama nenekku saja. Nenekku sudah lama menjanda. Kasihan dia. DIAM, CUK. Bejo marah-marah bila digodain teman-temannya.
Lampu yang padam ini sering disalahgunakan oleh orang-orang tertentu untuk melakukan kejahatan, kriminal atau berbuat cabul pada lawan jenis. Termasuk si Bejo.
Perjalanan yang panjang membuat orang bosan dan ingin hiburan. Bejo yang masuk kedalam kereta dalam keadaan gelap karena lampu sebagian gerbong kereta mati sehingga tidak bisa melihat keadaan sekitarnya dengan jelas.
Kereta dalam keadaan sesak dan Bejo terpaksa duduk dibawah. Sama samar ia melihat bayangan seorang wanita didekatnya. Perjalanan yang panjang dan memosankan membuat pikiran cabul Bejo timbul.
Disenggolnya gadis yang ada didekatnya itu. Gadis itu diam saja. Aman pikir bejo.
Ia semakin berani, dari hanya menyenggol kemudian memegang gadis itu.
Gadis itu tidak bereaksi. Mungkin dia juga gatel dan ingin disenggol pikir bejo.
Akhirnya aksi mesum walaupun sebatas memakai tangan itupun terjadi. Bejo merasa sangat puas karena perjalanan panjangnya tidak akan membosankan dan sia-sia.
Semalaman ia memaksimalkan perbuatan cabulnya. Hari menjelang pagi. Sedikit demi sedikit semua yang ada didalam gerbong mulai terang dan terlihat dengan jelas.
Bejo benar-benar terkejut melihat gadis yang semalam ia kerjai ternyata seorang nenek-nenek. Bejo benar-benar malu dan segera saja ia pindah sebelum kejadian buruk menimpanya.
Bejo benar-benar enek karena yang semalam ia kerjai ternyata seorang nenek-nenek keriput. Dancuk. Nenek sialan. Bejo benar-benar shock. Teman-teman yang mendengar ceritanya tertawa lebar dan mengolok-olok Bejo. Oalah Jo, memang rasa gadis sama nenek-nenek sama ya, Jo? Kalau begitu kamu sama nenekku saja. Nenekku sudah lama menjanda. Kasihan dia. DIAM, CUK. Bejo marah-marah bila digodain teman-temannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDA TANDA PENGHARGAAN KAMI