Hidup dalam kemiskinan memang sangat tidak enak. Seandainya bisa enak untuk diri sendiri belum tentu enak untuk istri dan anak. Walaupun istri dan anak tidak mempermasalahkan namun sebagai seorang suami merasa tidak enak melihat istri dan anak hidup dalam kekurangan.
Ini adalah cerita dari teman saya yang menjadi tempat curhat temannya yang baru mengalami kejadian tragis ditinggal anak dan istrinya karena canda mistiknya yang dianggap bukan candaan oleh istrinya.
Sebut saja Darmo, Darmo sudah mempunyai istri dan anak namun kehidupannya boleh dibilang pas-pasan atau tidak jauh dari garis kemiskinan. Banyak sudah usaha yang ia jalani namun kemiskinan masih melekat ditubuhnya. Karena itu pula ia sering merenungi nasibnya. Ia ingin seperti orang-orang yang bisa kaya, punya rumah sendiri, punya mobil dan sedap dipandang mata.
Suatu hari teman saya yang juga teman Darmo datang ke kontrakannya. Darmo curhat tentang kemiskinannya. Perbincangan itu akhirnya sampai pada hal-hal mistik mencari pesugihan.
Darmo nyeletuk," kalau begini terus baiknya saya nyari pesugihan saja".
'Pesugihan harus ada tumbalnya", timpal teman saya.
"Gampang, masih ada mertua laki saya", katanya sembari bercanda.
Diam-diam istrinya mendengarkan perbincangan tersebut.
Selang beberpa hari mertua laki Darmo meninggal dunia. Istri Darmo menuduh Darmo telah ikut pesugihan sehingga bapaknya meninggal. Darmo menyangkal dan mencoba menerangkan bahwa ia dulu hanya bercanda namun istrinya tidak percaya dan meminta cerai.
Darmo sedih karena canda mistiknya dulu dengan temannya berakibat tragis sehingga istri dan anaknya meninggalkannya. Sudah miskin tidak punya istri dan anak pula, nasiiib.
Ini adalah cerita dari teman saya yang menjadi tempat curhat temannya yang baru mengalami kejadian tragis ditinggal anak dan istrinya karena canda mistiknya yang dianggap bukan candaan oleh istrinya.
Sebut saja Darmo, Darmo sudah mempunyai istri dan anak namun kehidupannya boleh dibilang pas-pasan atau tidak jauh dari garis kemiskinan. Banyak sudah usaha yang ia jalani namun kemiskinan masih melekat ditubuhnya. Karena itu pula ia sering merenungi nasibnya. Ia ingin seperti orang-orang yang bisa kaya, punya rumah sendiri, punya mobil dan sedap dipandang mata.
Suatu hari teman saya yang juga teman Darmo datang ke kontrakannya. Darmo curhat tentang kemiskinannya. Perbincangan itu akhirnya sampai pada hal-hal mistik mencari pesugihan.
Darmo nyeletuk," kalau begini terus baiknya saya nyari pesugihan saja".
'Pesugihan harus ada tumbalnya", timpal teman saya.
"Gampang, masih ada mertua laki saya", katanya sembari bercanda.
Diam-diam istrinya mendengarkan perbincangan tersebut.
Selang beberpa hari mertua laki Darmo meninggal dunia. Istri Darmo menuduh Darmo telah ikut pesugihan sehingga bapaknya meninggal. Darmo menyangkal dan mencoba menerangkan bahwa ia dulu hanya bercanda namun istrinya tidak percaya dan meminta cerai.
Darmo sedih karena canda mistiknya dulu dengan temannya berakibat tragis sehingga istri dan anaknya meninggalkannya. Sudah miskin tidak punya istri dan anak pula, nasiiib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDA TANDA PENGHARGAAN KAMI