anget anget : Entah bagaimana masa depan agama di indonesia bahkan di dunia. Saya berpikiran begitu karena akhir-akhir ini dan jaman sekarang ini peranan agama seakan tidak ada sama sekali.
Lihat saja departemen agama yang kental dengan agama namun pungutan (korupsi)nya paling banyak. Negara ini yang mayoritas beragama islam tidak terdengar gaungnya karena mayoritas para pejabatnya korupsi semua. Kalo tidak percaya cek saja sendiri berapa sih gaji pejabat teras indonesia apalagi pejabat bawahan.

Itu tadi kalau dilihat dari orang-orang atas, nah kalau dilihat dari orang-orang kelas bawah lain lagi. Orang-orang kelas bawah harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya. Waktu sering habis hanya buat kerja yang hasilnya pas-pasan sehingga orang-orang bawah harus bekerja lebih lama lagi untuk mendapatka penghasilan lebih.
Hampir semua orang diburu materi dan memburu materi sehingga sering menghalalkan segala macam cara yang penting mendapatkan hasil. Sebisa mungkin kadang harus menipu, merampok bahkan korupsi.
Bagi mereka yang putus asa kebaikan hanyalah dongeng. Bagaimana bukan dongeng, mereka disuruh berbuat kebaikan namun kebaikan mereka malah disalahgunakan orang lain. Misalnya, rakyat kecil disuruh taat membayar pajak namun para pejabat malah merampok uang negara dengan korupsi dan mengemplang pajak (bagi para pengusaha). Setelah kebaikan mereka dirasa tidak berguna akhirnya mereka putus asa dan ikut meninggalkan nilai-nilai agama. Agama mereka hanya ada di rumah ibadah.
Orang-orang kecil bekerja keras menghabiskan waktu untuk mengejar materi sehingga kekurangan waktu untuk beribadah bahkan sampai lupa. Kadang juga mereka berada dalam dilema antara mengejar materi dan mendalami agama yang tidak menghasilkan materi untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Semakin hari semakin banyak orang yang meninggalkan agama baik suka rela maupun terpaksa karena keadaan. Dunia yang materialistis sekarang ini sering memutarkan manusia dan menghantamkannya dalam dinding kehidupan. Bagi sebagian orang-orang yang agamanya kuat dan lebih memilih mendalami agama lebih biasanya materi mereka kurang dibandingkan dengan orang-orang yang mengejar materi sehingga terjadi perbedaan kelas sosial yang nyata, walupun ini tidak selalu benar karena ada juga orang yang beragama dalam namun mempunyai materi yang berlimpah.
Jika dunia sudah berputar cepat seperti sekarang ini lalu bagaimana nasib masa depan agama di indonesia dan dunia? Bila dunia dibagi dua, ulama dan umara, anda pilih yang mana? Ingat dunia semakin materialistis semua diukur dengan uang dan kekayaan, mobil mewah, rumah mewah, banyaknya deposito, seberapa besar pabrik yang dimiliki, nomor berapa didaftar orang paling kaya di kota, di indonesai bahkan dunia, dan lain-lain.
Masa depan Tuhan sudah pasti namun masa depan agama?
1 komentar:
AGama sebenarnya tidak bermaslah yang bermasalah adalah pemeluknya, yang tingkat pemahamannya masih jauh dari harapan belum lagi diakibatkan karena dangkalnya pemeluk agama tersebut
Posting Komentar
KOMENTAR ANDA TANDA PENGHARGAAN KAMI