Di dunia ini tidak ada yang instan termasuk juga dalam mencari kekayaan seperti yang ditawarkan oleh iklan-iklan internet dan juga duun-dukun palsu untuk menipu orang-orang yang tidak punya akal dan iman.
Sebagian orang percaya bahwa berkolaborasi dengan jin, setan dan makhluk beraliran hitam adalah perkara gampang namun kenyataan tidak semudah itu untuk menjadi abdi setan. Bila dalam dunia lurus segala sesuatu pekerjaan harus dikerjakan dengan sepenuh hati maka dalam menempuh dunia hitam ataupun bekerja sama dengan setan juga dibutuhkan kesungguhan hati untuk mengabdi. Jangan dibilang setan bisa dibodohi sehingga bisa menjadi kaya dengan membodohi jin atau setan.
Yang saya ceritakan ini adalah kisah seorang teman yang dari kecil sudah hidup melarat karena kedua orang tuanya melarat dan dia juga tidak sekolah tinggi, saya memanggil dia dengan sebutan gila dan dia juga mengakui kalau dia sudah gila karena apa saja ia lakukan yang penting ia bisa kaya.
Hidup miskin membuat si Gila miskin iman, awalnya ia tertarik dengan kata-kata teman-temannya yang mengatakan bahwa ia mempunyai seorang kenalan dukun yang bisa menggandakan uang menjadi beratus dan beribu-ribu kali lipat. Si Gila akhhirnya termakan kata-kata temannya dan akhirnya ia tertipu. Berjuta-juta uang yang ia dapatkan dari ngutang sana sini hilang begitu saja.
Hilangnya uang bukan membuat si Gila kapok namun semakin termotivasi untuk kaya secara instan. Dengan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya ia datangi duku-dukun yang katanya bisa menggandakan uang. Ia mencari dukun-dukun dan orang pintar dari ujung barat pulau jawa sampai ujung timur namun yang ia cari tidak pernah ia dapatkan. Kebanyakan dukun yang ia dapati biasanya pembohong besar dengan berbagai macam alasan. Yang kurang candunya, yang kurang syaratnya, uangnya butuh disyarati lagi ini dan itu dan lain sebagainya yang ujung-ujungnya uang. Si Gila sadar kalau dirinya ditipu mencoba meminta uangnya kembali namun ia malah sering diteriaki perampok sehingga dia melarikan diri daripada dikeroyok oleh warga.
Setelah kecewa tidak ada dukun yang bisa membuatnya kaya, si Gila mencoba mencari pesugihan meminta pada jin penunggu tempat-tempat angker. Tempat-tempat yang angker ia datangi, ia semadi disana beberapa hari tidak makan dan tidak minum dengan berbagai godaan, dari ular yang besar, didatangi harimau, kuntilanak, gadis cantik dan hal-hal yang menyeramkan namun para penunggu tersebut tidak pernah muncul dan memberinya kekayaan. Paling-paling kalau muncul juga hanya memberi petunjuk nomor togel. Tempat yang katanya sangat angker dan bisa bikin mati orang yang mendatangi ia datangi juga namun penunggu tempat angker itu tidak pernah muncul apalagi memberinya kekayaan.
Si Gila akhirnya teringat pada seorang dukun yang ia kenal. Ia mendatangi dan mengutarakan maksudnya. Dukun kenalannya menjamin bisa kaya dengan biaya yang murah hanya lima ratus ribu rupiah. Si Dukun juga mengatakan bahwa tumbal yang diminta oleh Sang Gaib adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh si Gila dan si Gila sanggup untuk memenuhi permintaan tersebut.
Setelah segala syarat disediakan, si Gila disuruh semadi atau meditasi selama tiga hari tiga malam sambil puasa. Selama semadi si Gila tidak boleh bergerak dan tidur dan bila tidur berarti tujuannya gagal. Selama semadi banyak sekali godaan seperti didatangi makhluk-makhluk seram, cantik dan binatang buas. Si Gila akhirnya sampai malam yang ketiga. Antara sadar dan tidak sadar ia mendengar pertanyaan apa tujuannya ia datang kemari dan si Gila mengatakan bahwa ia mencari kekayaan. Suara itu kemudian meminta syarat nyawa ibunya. Si Gila terdiam dan tidak menjawab karena ia bingung. Ia akan mengorbankan apa saja termasuk ayahnya namun tidak ibunya. Ia sangat membenci ibunya dan ia mencari kekayaan dengan jalan sesatpun dengan tujuan untuk membahagiakan ibunya.
Si Gila masih belum menjawab pertanyaan gaib itu. Menjelang pagi suara itu kembali bertanya namun si Gila masih bingung dan tidak menjawab pertanyaan itu. Setelah pagi ia mendatangi Dukun kenalannya dan Dukun itu mengatakan bahwa si Gila sudah gagal karena ritualnya tidak bisa diulang lagi walaupun ia sudah siap mengorbankan ibunya.
Si Gila tetaplah gila, ia kembali mencari cara supaya bisa kaya secara instan. Ia akhirnya mendatangi seseorang yang telah kaya karena muja atau nyupang. Orang itu mengatakan bahwa jaminan untuk nyupang atau muja adalah jiwa. Orang yang diberi kekayaan oleh Si Gaib akan diberi hidup sekitar 20 puluh sampai 25 tahun untuk menikmati kekayaannya sebelum nyawanya diambil dan dijadikan budak
Berdasarkan alamat yang dia bawa, si Gila akhirnya sampai pada juru kunci yang menunggu tempat angker di suatu gunung di jawa barat. Juru kunci tersebut memberi dua pilihan yaitu yang tingkat tinggi atau yang biasa. Yang tinggi yaitu bekerja sama dengan jin kafir yang luar biasa jahat sedangkan yang biasa jinnya kafir juga namun tidak jahat sekali. Kalau yang tingkat tinggi kalau tidak kuat pasti akan mati dan juru kunci tersebut menyarankan si Gila untuk kontak dengan yang biasa walaupun ia ingin sekali bekerja sama dengan yang tingkat tinggi karena ia sudah siap mati.
Si Gila akhirnya mulai menjalani ritual semadi dan lain sebagainya namun ia gagal walaupun ia telah semadi tiga hari tiga malam. Juru kunci tersebut menyuruh si Gila untuk pulang dulu dan pada hari yang telah ditentukan untuk datang lagi untuk mengulangi ritualnya. Pada hari yang telah ditentukan si Gila akhirnya datang lagi. Pendek kata ritualnya gagal. Si Juru kunci beralasan ini itu tentang kegagalannya. Si Gila yang sudah menjadi gila dan merasa dibhonongi akhirnya mengambil batu yang sangat besar dan menghantamkan batu itu ke kepala Juru Kunci yang sedang meleng dan Juru Kunci itu diperkirakan tewas. Si Gila segera membuang mayat Juru Kunci tersebut dan segera kabur. Beberapa minggu ia tidak berani keluar karena takut dicari polisi.
Dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mencari kekayan secara instanpun walau dengan jalan sesat, muja, nyupang, pergi ke dukun, berkolaborasi dengan gaib, dan sebagainya terenyata tidak mudah. Semua butuh proses dan modal yang besar. Walaupun sudah sepenuh hati namun sering juga gagal. Itulah pengalaman mencari kekayaan dengan jalan sesat yang benar-benar dijalani oleh teman saya.
Sebenarnya kisahnya masih berlanjut yaitu kawin dengan jin islam dan meminta pesugihan pada penguasa Sukabumi. Insyaallah akan saya ceritakan lain kali. Semoga tulisan ini bisa diambil hikmahnya. Jika masih ada jalan yang benar kenapa harus memilih jalan yang sesat.
1 komentar:
mending pake jalan yang halal aja..
lebih aman coy..
Posting Komentar
KOMENTAR ANDA TANDA PENGHARGAAN KAMI